1. Nama
a. Nama ilmiah : Cantharanthus roseus L.
b. Nama daerah : rutu-rutu atau rumput Jalang (Sumatera), kembang sari cina, kembang serdadu, kembang tembaga, paku rane, tapak doro, atau tai lentuan (Jawa), sindapor (Sulawesi) dan usia (Maluku).
2. Ciri fisik
Tanaman tapak dara merupakan semak yang tidak terlalu besar. Tinggi tanaman dapat mencapai 120 cm. Batangnya tumbuh tegak dan bercabang banyak. Bunga tapak dara berupa bunga majemuk yang keluar dari ujung tangkai maupun ketiak daun.
Warna bunga ada yang merah keunguan dan ada yang putih. Sementara itu mahkotanya berjumlah lima. Daunnya berbentuk bulat telur yang tersusun berhadapan dan bertekstur tebal. Warna daun hijau tua dan mengkilap. Jumlah daun banyak sehingga terkesan rimbun. Buahnya merupakan buah bumbung berbulu yang berisi banyak biji berwarna hitam.
3. Tempat tumbuh
Tanaman yang berasal dari Amerika Tengah ini menyebar di dataran rendah sampai ketinggian 800 mdpl. Tapak dara dapat tumbuh di tempat yang agak terlindung maupun terbuka.
4. Perbanyakan tanaman
Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan biji, setek batang atau setek akar. Tanaman yang sudah tua dapat diremajakan kembali dengan pemangkasan cabang-cabang hingga muncul tunas dan daun baru.
5. Kandungan zat kimia
Ada lebih 70 macam alkaloid ditemukan di akar, batang, daun dan biji tapak dara, termasuk 28 bi-indole alkalaoid. Selain itu tapak dara mengandung alkaloid anti kanker dan alkaloid penurun gula darah.
6. Khasiat untuk pengobatan
Berikut beberapa kegunaan tempuyung dalam pengobatan
a. Luka bakar
Petiklah beberapa helai daun. Tumbuk daun dengan beras hingga seperti bubur. Tempelkan ramuan pada bagian tubuh yang terkena luka bakar.
b. Akut limfosit leukimia
Rebus 15 gram tapak dara. Selanjutnya minum air hasil rebusan hingga penyakit sembuh.
c. Khasiat lain
Rebusan daun tapak dara juga cocok untuk menyembuhkan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi dan kencing manis.