1. Nama

 

a. Nama ilmiah : Tinospora crispa.

b. Nama daerah : antawali (Sunda), brotowali (Jawa), kayu ular (Makasar), patarwali, akar sertin, panamar gantung (Kalimantan Tengah).

 

 

2. Ciri fisik

 

Brotowali merupakan tanaman perdu pemanjat. Tingginya mencapai 2,5 mtr. Batang tanaman ini berduri semu yang lunak serupa bintil-bintil. Daun tunggalnya bertangkai, berbentuk mirip jantung atau agak membulat dan berujung lancip. Bunganya berukuran kecil dan berwarna hijau dan bertandan semu. Buah brotowali terbentuk dalam tandan dan berwarna merah muda.

 

 

3. Tempat tumbuh

 

Tanaman yang diduga berasal dari Asia Tenggara ini dapat ditemui tumbuh liar di hutan atau ladang. Namun karena khasiatnya, penduduk Indonesia banyak yang menanamnya di pekarangan. Penyebarannya terutama di daerah berkawasan tropis. Brotowali justru menyukai tempat yang agak panas.

 

4. Perbanyakan tanaman

 

Perbanyakan dengan setek batang. Batang yang dipilih sudah agak tua. Selanjutnya, batang ditanam di tempat khusus terlebih dahulu agar membentuk akar sebelum ditanam di lahan.

 

5. Kandungan zat kimia

 

Tanaman brotowali mengandung alkoloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, pikroretin, harsa, berberin dan palmatin.

Sementara itu kandungan zat kimia batang diantaranya zat pahit (pikroretin), berberin, tinokrisposid, saponin, kolumbin, palmatin, kaemferol dan pati.

Akarnya mengandung kolumbin.

 

6. Khasiat untuk pengobatan

 

Ada beberapa khasiat brotowali untuk pengobatan, diantaranya sebagai berikut :

 

a. Antiseptik pada koreng, kudis atau luka.

 

Bersihkan bagian yang sakit dengan air rebusan batang brotowali. Selain itu, daunnya yang ditumbuk halus dapat ditempelkan pada luka.

Ramuan yang ditempelkan tersebut diganti 2 kali sehari.

 

b. Kudis pada anak-anak.

 

Dianjurkan anak-anak mandi dengan rebusan air brotowali. Cara membuat air rebusannya adalah ambil batang brotowali sekitar 1 mtr dan rajang atau potong kecil-kecil, lalu rebus dengan 4 liter air hingga mendidih. Masukkan air rebusan kedalam ember atau baskom besar, lalu tambahkan air dingin sehingga air menjadi hangat.

Mandikan anak sambil merendam tubuhnya di dalam air brotowali tersebut.

 

c. Demam.

 

Ambillah 2 jari batang brotowali dan rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.

Tambahkan ramuan dengan sedikit madu. Minum setengah gelas sebanyak 2 kali sehari.

 

d. Penambah nafsu makan.

 

Siapkan daun brotowali 3 helai, batangnya 30 gram, dan air 2 liter.

Bersihkan daun dan batang kemudian rebus dengan air sehingga tersisa 1 liter.

Minum air rebusan 1 gelas per hari.

 

e. Penyakit lain.

 

Air rebusan dari batang brotowali juga dipercaya dapat menyembuhkan rematik, memar, demam kuning, dan kencing manis.