1. Nama

 

a. Nama ilmiah : Boesenbergia pandurata.

b. Nama daerah : temu kunci (Minangkabau), kunci (Jawa), temo kunce (Madura), koncih (Kangean), tamu konci (Makasar), dumu kunci (Bima), tumbu konci (Ambon), tamputi (Ternate).

 

2. Ciri fisik

 

Temu kunci merupakan tanaman semak tahunan. Tingginya sekitar 30cm. Batangnya tersusun atas pelepah-pelepah daun yang berpadu. Daun temu kunci berbentuk bundar menjorong ke ujung dan ke pangkal. Permukaan atas dan bawah daunnya licin, tidak berbulu dan berwarna hijau. Ukuran lebar daun sekitar 4,5 - 10cm dan panjangnya 23 - 38cm. Tulang daun besar dan berlapis tipis seakan tembus cahaya. Jumlah daun dalam satu tanaman 4 - 5 helai. Bunganya berbentuk tabung dan tegak dengan bagian atas melengkung. Tangkai bunga pendek sekali sehingga bunga tampak seolah-olah duduk. Panjang mahkota sekitar 5cm. Bunga berwarna putih atau pucat agak merah jambu. Rimpang temu kunci tumbuh mendatar dan beruas. Akarnya tebal, berair, gemuk dan berbentuk seperti cacing.

 

3. Tempat tumbuh

 

Tanaman temu kunci tersebar di daratan Asia Tenggara, dari Myanmar, Andaman, Konkan, Malaysia hingga Pulau Jawa. Dahulu temu kunci banyak ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan jati Pulau Jawa. Tanah yang banyak mengandung tanah liat sangat disukainya.

 

4. Perbanyakan tanaman

 

Rimpang temu kunci yang sudah tua dan memiliki paling tidak satu mata tunas dapat disemaikan. Setelah itu dari rimpang akan tumbuh tunas atau tanaman baru. Selain itu perbanyakan dapat dilakukan dengan memindahkan sebagian anakan.

 

5. Kandungan zat kimia

 

Rimpang temu kunci mengandung minyak asiri (sineol, kamfer, d-borneol, d-pinen seskuiterpene, zingiberen, kurkumin, zedoarin) dan pati.

 

6. Khasiat untuk pengobatan

 

Berikut kegunaan temu kunci dalam pengobatan :

 

a. Obat sariawan

 

Rimpang temu kunci dapat dikunyah lalu ditelan. Mengunyah irisan rimpang temu kunci bersama pinang selain dapat menyembuhkan sariawan juga dapat menyembuhkan batuk kering.

 

b. Sukar kencing atau perut kembung pada anak-anak

 

Rimpang temu kunci diparut lalu dicampur dengan adas pulosari yang sudah dihaluskan. Bentuk ramuan menjadi tapal atau seperti bedak tebal. Campuran tersebut ditempelkan ke perut anak.

c. Kurap

 

Rimpang temu kunci ditumbuk. Setelah itu hasil tumbukan dicampur dengan daun temu kunci dan ditambahkan sedikit air. Ramuan dibentuk menjadi tapal lalu ditempelkan ke bagian kulit yang sakit.

 

d. Cacing gelang

 

Rimpang temu kunci ditumbuk. Setelah itu santan kelapa dan sedikit bumbu belaran dumasukkan ke dalam tumbukan rimpang. Ramuan tersebut kemudian diminum.